Kamis, 24 Desember 2009

Menggapai Hijrah Hakiki

Waktu tetap berlalu, detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun terus berganti. Masa yang kita lalui jarang kita sadari. Perubahan waktu hanyalah rutinitas peringatan ulang tahun kesekian umur kita. Penambahan usia tidak sebanding dengan penambahan dan peningkatan kualitas diri.

1430 Hijriyah telah meningalkan kita, 1431 Hijriyah ada dihadapan menghampar dan menanti orang yang akan mengisinya dengan amal kebaikan yang nyata.

Tahun baru Hijriyah mengandung makna mendalam bagi umat Islam, karena terdapat banyak kisah yang menarik yang dapat diambil pelajaran. Hijrah fisik yang dilakukan Rasulullah SAW dan sahabatnya dari Mekah ke Madinah bukti hijrah dalam mempertahankan eksistensi Aqidah dan demi perkembangan dakwah Islam. Meretas hari di kota Nabi menyebarkan dan memperkuat kekuatan Islam dan Umat Islam. Hijrahnya Salman Alfarisi berpindah dari tempat ke tempat yang lain demi mendapatkan kebenaran. Umar bin Khatab hijrah dari kemusyrikan menuju cahaya islam, dan masih banyak kisah hijrahnya manusia yang menginginkan kebahagian hakiki.

Semangat Tahun Baru Hijriyah harus membangkitkan motivasi yang kuat untuk suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam semangat tahun baru hijriyah ini patutlah kita renungkan wasiat yang disampaikan Rasulullah kepada Abu Dzar. Wasiat ini harus direnungkan diawal tahun sebelum melangkah lebih jauh ;

Pertama, perbaharuilah perahumu bermakana perbaharui niatmu. Semua amal yang kita lakukan tentu memiliki niat tersendiri, dan niat kita dalam hidup ini semata untuk Allah.

Kedua, carilah perbekalan yang lengkap karena lautan kehidupan itu sangat luas dan tak bertepi. Lautan kehidupan hakiki yang memerlukan bekal amal kebaikan tak terhingga guna mendapatkan ridho ilahi.

Ketiga, mengurangi beban bawaan dalam gelombang lautan yang dengannya akan menhempaskan dan menenggelamkan perahu dan para penumpangnya. Beban dosa yang kita pikul akan membawa kesengsaraan, berkurangnya beban dosa dengan taubat mempermudah perjalanan di samudera tak berpantai.

Keempat, apa yang kita perbuat dasari semuanya dengan kemurnian niat, ikhlas hanya untuk Allah semata.

Tahun baru adalah saat tepat untuk merenung. Tanyakan empat hal di atas sebagai bahan evaluasi diri. Jujurlah, karena kejujuran akan menghantarkan menuju perubahan yang hakiki, tentunya perubahan dimana Allah ridlo kepada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar